memoexpos.co – Kasus demam berdarah di Kabupaten Jombang naik 40 persen sepanjang Tahun 2022.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Haryo Purwono menyebut, berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan, tercatat sedikitnya ada 93 kasus DBD pada Tahun 2021 dan 234 kasus pada Tahun 2022.
“Lonjakan mencapai 30 sampai 40 persen, karena sebelumnya hanya 93 kasus DBD di Kabupaten Jombang, Tahun 2022 naik menjadi 134 kasus,” ujarnya.
Menurut Haryo, faktor paling dominan adanya penyakit demam berdarah adalah tingkat kebersihan lingkungan yang rendah.
“DBD timbul karena ada tempat bangkitnya jentik nyamuk penyebar virus dengue itu. Infeksi virus ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Jenis nyamuk yang menyebabkan DBD adalah Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus,” urai Haryo.
“Sebaran paling luas di kecamatan Jombang, Mojoagung, Peterongan. Faktornya adalah lingkungan yang di sekitar kita, termasuk tempat tinggal yang kurang bersih,” imbuhnya.
Haryo mengimbau kepada masyarakat agar tetap rutin melakukan pembersihan di tempat tinggal masing-masing dan juga di lingkungan sekitar.
“Imbauan kepada masyarakat yakni sering bersihkan lingkungan sekitar, karena fooging termasuk alternatif lain yang hanya bisa di lakukan jika sudah ada kasus DBD jelas di tempat tersebut,” pungkasnya.