memoexpos.co – Pengamanan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jombang dilakukan polisi, hal tersebut sebagai antisipasi terjadinya penyalahgunaan dan penimbunan bahan bakar minyak (BBM) saat harga BBM naik.
Kasi Humas Polres Jombang Iptu Qoyyum Mahmudi menyebut, pengamanan dilakukan di sejumlah SPBU yang ada di wilayah hukum Polres Jombang, seiring pemerintah telah resmi menaikkan harga BBM pada Sabtu (3/9/2022).
“Agar kondusif, tidak ada penimbunan dan sebagainya,” ucap Qoyyum.
Selain pengamanan, menurut Qoyyum, petugas yang berjaga juga melakukan pengawasan terhadap pembeli yang membawa jirigen yang tidak sesuai peruntukannya.
“Kami kerjasama dengan Satuan Intelkam dan Reskrim, apabila terjadi penyimpangan,” sambungnya.
Qoyyum menyebut, polisi juga melakukan pengecekan mobil tangki BBM pasa saat mengisi ke SPBU, mulai dari surat jalan dan kesesuaian yang harus diisikan ke tangki SPBU.
Di Kabupaten Jombang tercatat sedikitnya ada 31 SPBU, berdasarkan laporan yang masuk tertanggal 2 September 2022, jumlah keteraediaan stok BBM sebanyak 1.391.609 liter. Dengan rincian BBM Solar 337,368 liter, BBM Dexlite 56,881 liter, BBM Pertamax 328,793 liter, BBM Pertamax Turbo 82,769 liter, BBM Pertalite 482,098 liter dan Pertamax Dex sebanyak 63,700 liter.
Qoyyum mengaku, polisi akan menindak tegas bagi yang melanggar atau melakukan penyimpangan BBM. “Sampai saat ini Jombang ketersediaan BBM dalam kondisi aman,” tandasnya.