Demo Kenaikan BBM di Jombang Ricuh, Mahasiswa Digelendang ke Kantor Polisi

128
Mahasiswa usai membakar poster membentuk lingkaran di depan Kantor DPRD Jombang / memoexpos.co

memoexpos.co – Aksi unjuk rasa segelintir mahasiswa di Jombang menolak kenaikan harga BBM dibubarkan paksa polisi.

Aksi yang diikuti sekitar 12 mahasiswa yang terakomodir dalam Aliansi Mahasiswa Jombang (AMJ) itu digelar didepan Kantor DPRD Jombang, Kamis (1/9/2022).

Aksi tersebut diawali dari kampus Undar (Universitas Darul Ulum) Jombang. Mahasiswa melakukan longmarch menuju gedung DPRD Jombang.

Mahasiswa juga membakar poster tuntutan dan baju di tengah jalan. Berawal dari situlah ketegangan terjadi. Kemudian polisi menyergap barisan mahasiswa tersebut. Para pendemo saling berangkulan melingkar untuk mempertahankan diri. Akhirnya polisi menggiring para pendemo ke Mapolres Jombang yang berjarak tidak jauh dari lokasi mereka melakukan aksi.

Koordinator aksi Abdul Hasan mengatakan, pihaknya turun ke jalam mendesak agar pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga BBM.

“Semuanya (mahasiswa) menuntut agar pemerintah tidak menaikkan harga BBM,” kata Abdul kepada sejumlah wartawan, Kamis (1/9/2022).

“Mereka (DPRD) harusnya turun bukan malah senyam-senyum saja di kursinya sendiri,” imbuh dia.

Menurut dia, ketika BBM dinaikkan dampak bagi masyarakat kecil begitu terasa.

“Dampaknya pada petani, nelayan, ojek, supir angkot yang mana di situ harus memakai bahan bakar minyak, Pertalite, Pertamax yang itu harganya sudah naik. Apa kita hanya diam saja,” ujarnya.

Andul mengaku tidak tahu aksi demo yang dilakukan bersama teman-temannya ini berujung sampai digelendang ke Polres Jombang.

“Kita tidak tahu kenapa bisa didorong-dorong oleh bapak Polisi. Kita demo di depan DPRD, kita didorong sampai ke kantor polisi,” tandasnya.

Terpisah, Kapolsek Jombang AKP Soesilo yang memimpin pengamanan demonstrasi mahasiswa menyebut, bahwa aksi tersebut tidak mengantongi izin dari aparat kepolisian.

“Mahasiswa kami amankan, karena tidak mengantongi izin saat demo,” singkatnya. (Sy)