Walau Minim Dukungan Pemerintah, Tim Potehi Jombang Bersyukur Bisa Berangkat ke Belanda

556
Toni Harsono (kiri) saat melakukan syukuran pemberangkatan Potehi Jombang ke Den Haag Belanda. Foto : memoexpos.co

memoexpos.co – Sebanyak 9 personel tim wayang potehi akan berangkat menuju Den Haag Belanda akhir Agustus ini. Mereka diundang untuk mementaskan wayang potehi dalam acara TongTong Fair (TTF) pada tanggal 1 sampai 11 September 2022 ini. TTF merupakan ajang pagelaran seni dan budaya Asia-Pasifik yang tertua di Belanda.

“Kami akan membawa nama Jombang dan kesenian Potehi di arena tersebut,” kata Toni Harsono, pimpinan rombongan saat syukuran keberangkatan di Museum Potehi, Gudo, Minggu (28/8/2022).

Menurut Toni, ini merupakan yang pertama kalinya wayang potehi Gudo bisa menghadiri undangan dari TTF. Sebelumnya, timnya gagal berangkat karena terkendala pendanaan. “Salah satunya terkendala pendanaan,” ujar dia.

Untuk bisa berangkat ke Den Haag tahun ini, Toni beserta tim bekerja ekstra keras menggalang dana dari publik, mengingat minimnya dukungan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

“Banyak sekali yang mensupport kami. Dari Islam, Kristen, Buddha, Konghucu, Jawa, Tionghoa, Madura, dan lain-lain. Ada yang donasi 50 ribu hingga jutaan. Semua membantu,” ungkap Toni.

Menurutnya, masyarakat tidak hanya mendukung secara finansial namun dukungan non finansial juga dilakukan, termasuk ketika mereka ikut mempromosikan wayang potehi melalui berbagai platform media sosial.

Toni menyebut, besarnya dukungan masyarakat, merupakan bukti Potehi tidak hanya milik komunitas Tionghoa. Namun, milik masyarakat luas dan telah diterima masyarakat non-Tionghoa.

Toni berharap semua lapisan masyarakat terus mengembangkan seni dan budaya yang dimilikinya. Serta, bisa memanfaatkan event-event berskala Nasional maupun Internasional.

“Kami mohon doa restu agar terus merawat dan mempromosikan seni budaya Indonesia,” tandasnya.

Terpisah, Aan Anshori Aktifis GUSDURian Jombang mengapresiasi keberangkatan tim Potehi Gudo. Menurutnya, hal ini merupakan wujud konkrit pengakuan Internasional pada budaya Indonesia, khususnya yang ada di Jombang.

“Ditengah lesunya prestasi Pemkab Jombang, kita bersyukur ada wakil Indonesia dari Jombang pada event Internasional tersebut,” pungkasnya.