Peringatan Harganas Jadi Momentum Percepatan Penurunan Stunting di Jombang

33
Foto : Pemukulan kentongan oleh Bupati Jombang sebagai simbol mengingatkan seluruh pihak agar segera bekerja menurunkan stunting.

memoexpos.co – Peringati Hari Keluarga Nasional yang ke-29, Pemkab Jombang melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) canangkan zero stunting di Kabupaten Jombang.

Peringatan HKN dihadiri oleh Kepala DPPKB-PPPA dr Pudji Umbaran, Kepala Bappeda Danang Praptoko, Kepala DLH Miftahul Ulum dan Kepala Disdagrin Hari Oetomo. Bertempat di ruang Bung Tomo Kantor Pemkab Jombang, Rabu (29/6/2022).

Kepada seluruh pihak yang terlibat, Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab menginginkan adanya peningkatan pengetahuan dan wawasan khususnya kepada Penyuluh Keluarga Berencana (PKB).

“Melalui KIE yang berkualitas akan mempercepat diterimanya konsep keluarga kecil yang berketahanan/berkualitas. Jika setiap keluarga mempunyai ketahanan yang tangguh dan berkualitas, maka diharapkan akan lahir generasi-generasi yang sehat, cerdas, berkarakter dan berdaya saing,” ujarnya.

Mundjidah melanjutkan, permasalahan stunting dapat dimulai dengan cara baru yang lebih kolaboratif dan berkesinambungan, dari hulu hingga hilir. Hal itu guna tercapainya Indonesia emas di tahun 2045.

“Membekali para calon pengantin menjadi hal yang penting. Stunting bisa dicegah dengan cara menyiapkan calon keluarga secara tepat, keluarga diajak sadar stunting sejak dini. Semoga menurunkan prevalensi stunting secara radikal dari 26,2 persen pada 2019 menjadi 14 persen pada 2024 mendatang dan benar-benar menghilangkan stunting baru mulai tahun 2022,” jelasnya.

Sementara itu menurut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) dr Pudji Umbaran mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh 122 orang peserta dari dari PKK, Perwakilan Muslimat, Aisyiyah, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Jombang, Koordinator Penyuluhan Keluarga berencana dan Perwakilan Fatayat.

dr Pudji menegaskan bahwa peran keluarga sangat mendasar sebagai benteng utama dalam upaya pencegahan stunting pada setiap fase kehidupan.

“Peran keluarga pun sangat penting di fase ini. Mulai dari asupan nutrisi yang baik untuk ibu hamil, selanjutnya ASI eksklusif, MPASI, hingga pola pengasuhan yang baik. Untuk itu, program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) untuk mewujudkan zero stunting sebagai upaya mendukung kecepatan menurunkan usaha kehidupan, meningkatkan kawasan dan meningkatkan pemahaman peserta,” pungkasnya. (By)