Waspada! Kasus DBD di Jombang Tembus 86 Kasus, 70% Anak-anak

60
Foto : Ilustrasi gigitan nyamuk.

Jombang, memoexpos.co – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jombang meningkat.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang tercatat sedikitnya ada 86 kasus DBD dalam kurun waktu enam bulan terahir. 70% didominasi oleh anak-anak usia 5 sampai 15 tahun.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Haryo Purwono menyebut, jumlah tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya mengalami peningkatan.

“Sejak Januari sampai Juni ada 86 kasus, ini meningkat dari data sebelumnya dalam kurun waktu satu tahun tercatat 93 kasus,” ungkap Haryo kepada memoexpos.co, Rabu (29/6/2022).

Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aides aegypti ini menurut Haryo didominasi oleh para pelajar. “Didominasi anak-anak usia 5 sampai 14 tahun, anak sekolah, sekitar 70%,” lanjutnya.

Haryo mengaku peningkatan kasus DBD di Jombang ini dikarenakan banyak faktor, salah satunya adalah musim hujan.

“Faktornya mungkin musim hujan agak panjang. Dan kemarin ada Covid jadi kasusnya tidak terlaporkan karena masyarakat takut ke rumah sakit,” ujarnya.

Dinkes Jombang Himbau Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan

Sebagai antisipasi penyebaran penyakit DBD, Haryo menghimbau masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan, menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Selain itu kader desa pembasmi jentik nyamuk juga harus kembali digalakkan.

“Menggelar pemberantasan sarang nyamuk (PSN), kader desa, dusun atau RT dihidupkan kembali, menjaga kebersihan lingkungan membuang barang belas pada tempatnya sehingga tidak menjadi sarang nyamuk,” ucap Haryo.

Menurut dia, langkah terakhir dalam mengantisipasi penyebaran penyakit DBD dengan melakukan fooging diarea yang terdapat kasus DBD.

“Fogging di area yang terdapat kasus DBD, hal itu merupakan langkah terakhir, jika ada kasus baru kita lakukan fogging, kalau gak ada ya cukup PSN saja,” pungkasnya. (Sy)