memoexpos.co – Mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sapi di sejumlah daerah di Jawa Timur tampaknya mulai berdampak pada penjualan daging sapi di Pasar Pon Jombang. Sejumlah pedagang daging sapi mengaku akhir-akhir ini sepi pembeli.
Seperti yang dirasakan Menik (35) salah satu pedagang daging sapi di Pasar Pon Jombang, ia mengungkapkan beberapa hari terakhir terjadi penurunan penjualan. Menik menduga sepinya pembeli itu akibat adanya wabah PMK.
“Akhir-akhir ini agak sepi, mungkin karena adanya penyakit (PMK). Saya sendiri tau dari pemberitaan,” katanya, Sabtu (14/5/2022).
Sedangkan untuk stok daging sampai hari ini menurutnya masih aman. Hingga saat ini tidak terjadi kenaikan harga, justru malah mengalami penurunan sejak Hari Raya Idul Fitri.
“Waktu hari raya kemarin harga daging sapi kisaran Rp 130 ribu sampai Rp 135 ribu perkilogram nya, saat ini turun sekitar Rp 10 ribu,” lanjutnya.
Ditempat yang sama, pedagang daging sapi lainya Janah (53), mengatakan selama PMK tidak menular ke manusia dia mengaku tidak terlalu khawatir.
“Tidak terlalu takut karena katanya dikonsumsi manusia masih aman, kalo dikonsumsi manusia tidak aman ya sedikit khawatir makan daging, cuma kita (penjual) selalu waspada,” ujarnya.
Untuk harga daging sapi saat ini, menurut Janah masih dalam kondisi yang stabil. Daging sapi khas dalam Rp 120 ribu perkilogramnya, sedangkan untuk daging kualitas biasa sekitar Rp 110 ribu sampai Rp 150 ribu.
Dengan adanya wabah PMK, Janah yang selama ini sudah berjualan daging sapi selama 22 tahun berharap agar pemerintah dapat mengatasi persoalan tersebut, mengingat kondisi jual beli saat ini sudah berangsur membaik sejak menurunya kasus covid-19.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Peternakan Jombang menyatakan sebanyak 150 ekor sapi di Jombang terindikasi wabah PMK, 5 diantaranya mati. Salah satu upaya pencegahan penularan yang dilakukan Pemkab Jombang yakni memberlakukan lockdown atau pembatasan pengiriman hewan ternak ke Jombang dari sejumlah daerah di Jawa Timur. (Bay)
