memoexpos.co – Setelah resmi dibuka di Jombang, sebanyak 41 siswa-siswi se-Jawa Timur mengikuti kejuaraan catur di ajang Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) tingkat Madrasah Aliyah (MA) se-Jawa Timur bertanding di cabang olahraga catur.
41 peserta lomba catur terdiri dari 38 putra dan 38 putri, mereka bertanding di MAN 3 Jombang merebutkan gelar juara se-Jawa Timur. Selama bertanding mereka disediakan waktu 25 menit untuk masing-masing pemain, dan diakumulasi menjadi 50 menit.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Jawa Timur Tondo Samiadi, S.Pd., M.MPd., WN., PN., di lokasi pertandingan, Sabtu (26/3/2022).
Catur menjadi salah satu cabang olahraga yang diperlombakan di Porseni Jatim ini bertujuan untuk menjaring atlet terbaik dari seluruh MA di Jatim, yang nantinya akan memperkuat tim Jawa Timur di kejuaraan yang lebih tinggi.
“Porseni catur di ikuti sebanyak 38 peserta putra dan 38 putri tingkat MA se-Jawa Timur dengan tujuan nanti akan muncul atlet-atlet berpotensi untuk memperkuat tim Jawa Timur di tingkat yang lebih tinggi, baik itu skala nasional atau skala internasional,” ucap Tondo.
Sementara itu wasit yang mengawasi jalannya pertandingan diantaranya Pungky Wahyu Febrian, WN., PNP selaku Pimpinan Wasit, Wasit pairing Junaidi Harahap WNP, PNP, Wasit lapangan Wahyudi Sulistya WNP, Kordinator lapangan Siti Lilik Mas’ulah S.Pd, WNP, PNP yang dibantu oleh Ubaidurrochman.
Dari kategori putra, juara 1 berhasil diraih oleh Muhammad Hudan Nurrohman siswa MAN 2 Kota Probolinggo, Juara 2 atas nama Muhammad Randi Wahyu Romadhon siswa MAN I Jombang dan Juara 3 oleh Nizam Arby Prasetya siswa MAN I Kediri.
Sedangkan kategori putri, juara 1 diraih oleh Aurellia Vania Winanda siswi MAN 2 Kota Malang, selanjutnya Juara 2 oleh Syalwa Cantika Arifianto siswi MAN Pacitan dan juara 3 Hapsari Nur Cahyani siswi MAN I Kediri.
Tri Anto Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa timur berpesan kepada seluruh peserta lomba yang belum menang untuk tidak putus asa serta dapat menjunjung tinggi nila sportifitas saat perlombaan
“Untuk meningkatkan sportifitas yang artinya ketika kita sportif maka yang kalah tidak terlalu minder yang menang tidak terlalu sombong jadi semuanya sama tergantung bagaimana kita menyikapinya antara kemenangan dan kekalahan,” ujarnya.
Lanjut Anto, dari Poreseni ini dapat diketahui bahwa sebenarnya Madrasah tidak kalah dengan sekolah lainya baik dari segi ilmu agama, ilmu umum, seni dan olahraga, semua bisa meraih prestasi yang sama.
“Karena pada dasarnya insan kamil atau siswa yang sempurna adalah kemampuan di bidang agama dan akademik serta olah raga. Kami sangat mengharapkan, sangat bangga dengan prestasi prestasi yang sudah diraih,” Pungkasnya.