memoexpos.co – Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang menggelar Kegiatan Inkubator Bisnis pada sentra industri kerajinan kain perca. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Bidang Perindustrian Dra. Dwi Lilis Soelissetyani. Bertempat di Balai Desa Karobelah Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang. Rabu(14/10/2020)
Kepala Bidang Perindustrian pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang Dra. Dwi Lilis Soelissetyani menyampaikan bahwa inkubator bisnis pada IKM (Industri Kecil Menengah) di Desa Karobelah tersebut akan berlangsung selama 45 hari dengan beberapa rangkaian kegiatan, salah satunya pelatihan teknis dan manajerial yang dimulai 14 Oktober sampai 24 Oktober 2020. Untuk itu supaya dipersiapkan dengan benar agar nanti bisa berjalan lancar.
“Kami sampaikan permohonan maaf dari Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang Pak Bambang Nur Wijanto dikarenakan ada kegiatan yang tidak dapat di tinggalkan, beliau menyampaikan agar tetap semangat serta tidak mengurangi arti pembukaan hingga selesai pendampingan Pelatihan Inkubator Bisnis pada IKM kain perca,” ungkapnya.
Pelatihan tersebut sangat diharapkan oleh masyarakat, selain pelatihan di dampingi dengan team secara teknis dan supaya hasil jahitan serta desain bisa disukai konsumen, walaupun dasar menjahit mayoritas sudah bisa. Di samping teknis akan diadakan pelatihan administratif dan managemen supaya teman-teman IKM tahu cara memanage bahan baku serta memanage sebuah produksi yang harus ada kontrol kualitas. Selain itu juga harus bisa memanage SDM, mengelola keuangan dan memasarkan secara online.
“Kami berharap produk sentra kain perca di desa karobelah Kecamatan mojoagung ini akan menjadi ikon Kabupaten Jombang,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Karobelah Mohamad Ismail saat diwawancarai mengatakan bahwa hari ini Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang mengadakan pelatihan inkubasi bisnis pada IKM kain perca untuk menjahit supaya meningkatkan kualitas produk sebab di Desa Karobelah banyak terdapat usaha konveksi yang sudah berjalan puluhan tahun tinggal menunggu uluran tangan dari Pemerintahan dalam hal inovasi dan edukasi agar bisa menjadi usaha konveksi professional di kemudian hari.
Usaha konveksi sendiri menjadi salah satu potensi desa Karobelah yang dihuni oleh sekitar 5.000 orang dalam 3 dusun. Kemungkinan besar usaha konveksi ini akan dijadikan home industri bahkan kalo bisa akan dijadikan usaha konveksi skala besar karena usaha konveksi di Desa karobelah ada sekitar 5%-7% jadi sudah ada wadah. Pangsa pasar usaha konveksi produk baju juga sudah ada yang sampai mancanegara, ibarat tanaman tinggal memupuk agar bisa tumbuh subur dan dapat di nikmati bersama
“Kali ini yang mengikuti kegiatan inkubasi bisnis ada 30 orang dan tetap mengikuti protokol kesehatan. Semoga kegiatan ini bisa menjadi sumber daya ekonomi masyarakat agar menjadi lebih kuat lagi, meskipun pandemi saya harap usaha konveksi di desa karobelah tidak terganggu,” pungkas Ismail. (bay/Ila)