Caption foto : suasana dialig
memoexpos.co – Dialog interaktif warung pojok Kebonrojo dalam pengembangan budidaya ikan yang ada di Kabupaten Jombang ditayangkan di TVRI, dengan menebar benih ikan di sungai kali kedung macan, Sesa Kedung Betik, kecamatan kesamben, berjumlah 110.000 bibit ikan.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Jombang Hj.Mundjidah Wahab yang di dampingi oleh Wabub dalam dialog Interaktif dilapangan Desa Tengaran Peterongan Kabupaten Jombang. Kamis (14/3/2019)
“Benih ini tidak boleh diambil atau di pancing dulu, belum dapat dirasakan karena masih kecil, tunggu 4-5 bulan, baru dapat diambil, dipancing, dinikmati, dimakan untuk masyarakat di sekitar desa kedung betik,” ucapnya
Lanjutnya, Untuk bisa menikmati ikan, masyarakat harus juga menjaga lingkungan, terutama sungai dibersihkan dari sampah, jangan sampai membuang sampah di sungai, terutama sampah yang sangat berbahaya dan mematikan benih yang telah disebar,” ujarnya.
Sementara itu Hal yang lebih penting, nanti sudah dapat dinikmati, masyarakat harus tau cara mengambil ikannya, jangan menggunakan setrum, bom atau bahan-bahan yang beracun, pakailah pancing yang ramah lingkungan atau pakai dolo, ini merupakan hal yang harus diperhatikan.
“Program pengembangan perikanan, pemerintah mengarahkan pada masyarakat untuk menjaga lingkungan yang paling penting, sehingga kondusif untuk ikan dan budidaya ikan. Budidaya ikan adalah produk olahan dari ikan, pemerintah juga menberikan pelatihan-pelatihan untuk proses produksi olahan ikan yang diharapkan kebersihan harus dijaga dan hasilnya tidak di buang semua, produk olahan dapat dijual dan sebagian bisa dinikmati untuk keluarga, sehingga gizinya bisa maksimal terutama untuk anak-anak yang nantinya kedepan menjadi masyarakat yang sejahtera lahir batin, sehat, makmur, gemah ripah loh jinawi,” ungkapnya
Ditempat sama, Wakil Bupati Jombang Sumrambah mengatakan bahwa dialog interaktif warung pojok kebonrojo bisa bertemu bersama Bupati, Kepala dinas, pelaku budidaya perikanan, pengusaha, pondok pesantren dan seluruh stakeholder bersama-sama bagaimana Jombang perikanannya kedepan dapat semakin bagus, karena pasar dunia masih terbuka lebar, seperti contoh yang dapat memproduksi ikan patin terbesar Vietnam, yang kedua Indonesia, jika Vietnam sudah 1 juta ton pertahun, Indonesia masih 600.000 ton.
“Semoga jika ini digalakkan bersama dengan dorongan dan support dari Bupati, kita dapat mendorong produksi semakin besar, karena pasar Eropa, Amerika, Timur Tengah itu masih terbuka lebar, nantinya pasti pengusaha yang dapat bicara. Ternyata 208 Miliyar rupiah setahun yang secara jumlah tidak main-main, untuk itu membidik potensi perikanan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Jombang ini sangat luar biasa, tinggal bagaimana keseriusan pembudidaya ikan yang ada di kabupaten Jombang,” ungkap Sumrambah.
Salah satu pembudidaya ikan patin yang ada di Desa Tengaran yakni Amrozi mengatakan, menuangkan segala yang dipelajari dalam bentuk tindakan, tidak hanya bicara saja, harus action, tetapi yang paling penting harus mempunyai modal dasar yang kuat dulu, karena budidaya ikan ini dihadapkan pada 3 hal yang sangat besar diantaranya teknik budidaya, teknologinya selalu berkembang dinamis, berhadapan dengan alam yang tidak dapat diprediksi dan berhadapan dengan pasar.
“Jika produksi overload, jika pasar ini sedang tinggi-tingginya, bagaimana hal ini harus memiliki managemen yang bagus. Jadi yang harus dimiliki yakni kejujuran/akhlak, kedisiplinan yang keras, kerja keras, kecintaan kepada pekerjaan, kemampuan menjual ide/kreativitas tinggi dan kekuatan do’a yang mana bila berhasil merupakan keberhasilan yang bagus dan amanah. Usaha kalau gagal karena berhubungan dengan alam, rugi merupakan hal biasa,” pungkasnya.
Perlu diketahui hadir dalam dialig diantaranya Sekda, Asisten, Kepala OPD, Kepala Bank Jombang, Perwakilan bank jatim cabang Jombang, Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim, Pengusaha Olahan Ikan, pembudidaya ikan serta warga. (bay)